Pages - Menu

Jumat, 31 Oktober 2014

Pengertiaan UML (Unifield Modelling Language) dan Entity Relationship Diagram (ERD)

UML (Unifield Modelling Language)
Menurut Rosa dan Salahudin (2011a:113) Unifield Modeling Language (UML) adalah “salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement membuat analisis dan desian, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.
UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi perangkat lunak, sistem operasi apapun serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Pemodelan merupakan gambaran dari suatu proses yang dituangkan kedalam pemetaan dengan kaidah-kaidah tertentu.
Abstraksi konsep dasar UML terdiri dari structural classification, dinamic behaviour dan model management. UML mendefinisikan diagram-diagram sebagai berikut :
A.        Use Case Diagram
Menurut Rosa dan Salahudin (2011b:130) Use case merupakan pemodelan untuk melakukan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.
B.       Activity Diagram
Menurut Rosa dan Salahudin (2011c:130) “menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktifitas dari sebuah sistem atau proses bisnis”. Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state sebelumnya (internal processing). Aktivitas mendefinisikan proses yang sedang berjalan, activity diagram dapat dibagi menjadi bebrapa objek yang bertanggungjawab untuk aktivitas tertentu.
C.                Component Diagram
Menurut Rosa dan Salahudin (2011d:125) “diagram komponen atau Component diagram dibuat untuk menunjukan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem”.
D.                Deployment Diagram
Menurut Rosa dan Shallahudin (2011e:129) “diagram deployment atau deployment diagram menunjukan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi”.

 Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Yakub (2012:60) “Entity Relationship Diagram (ERD) adalah model data untuk menggambarkan hubungan antara satu entitas dengan entitas lainya yang mempunyai relasi (hubungan) dengan batasan-batasan”. ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur hubungan antar data. Mengapa diperlukan model E-R :
1.       Dapat menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas.
2.        Dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity.
3.         Mudah dimengerti oleh pemakai.
4.         Mudah disajikan oleh perancang database.
Komponen-komponen yang terdapat didalam Entity Relationship Model :
A.       Entiti, merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.
B.        Atribut, setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
C.       Hubungan atau Relasi, hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.
D.       Indicator Type
1)        Indicator Type Associative Object
Berfungsi sebagai suatu objek dan suatu relationship.
2)        Indicator  Type Supertipe
Terdiri dari suatu object dan satu sub kategori atau lebih yang dihubungkan dengan satu relationship yang tidak bernama.
E.        Cardinality Ratio atau Mapping Cardinality
Cardinality Ratio adalah menjelaskan hubungan batasan jumlah keterlambatan satu entity lainya atau banyaknya entity yang bersesuaian dengan entity yang lain melalui relationship. Jenis Cardinality Ratio :
1)   One to One (1 : 1)
Yaitu hubungan antara entity pertama dapat berhubungan dengan satu entity kedua dan entity kedua dapat berhubungan dengan entity pertama paling banyak satu entity.
2)   One to Many ( 1 : M )
Entity pertama dapat berhubungan dengan sejumlah entity kedua, tetapi satu entity kedua hanya dapat berhubungan dengan satu entity pertama.
3)   Many to Many ( M : N)
Entitas pertama dapat berhubungan dengan banyak pada entity kedua, demikian pula sebaiknya.
F.       Derajat Relationship
Derajat Relationship menyatakan jumlah entity yang berpatisipasi di dalam suatu relationship.
1)   Unary degree (derajat satu) adalah derajat yang memiliki satu relationship untuk satu entity.
2)   Binary degree (derajat dua) adalah derajat yang memiliki satu relationship untuk dua buah entity.
3)   Ternary degree (derajat tiga) adalah derajat yang memiliki satu relationship untuk tiga atau lebih entity.
G.       Participation Constraint
Menjelaskan apakah keberadaan suatu entity tergantung pada hubunganya dengan entity lain.
1)   Total Participation, yaitu keberadaan suatu entity tergantung pada hubunganya dengan entity lain. Didalam E-R di gambarkan dengan dua garis penghubung antar entity dengan relationship.

2)   Partial Participation, yaitu keberadaan suatu entity tidak bergantung pada hubungan dengan entity lain.

Kamis, 30 Oktober 2014

Pengertian Metode Waterfall Menurut Pressman

Fase-fased alam model waterfall menurutr eferensi Pressman:
1. Communication
Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan customer, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet.
2. Planning
Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan.
3. Modeling
Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement.
4. Construction
Construction merupakan proses membuat kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya  penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
5. Deployment
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala.
Kelebihan dari model ini adalah selain karena pengaplikasian menggunakan model ini mudah, kelebihan dari model ini adalah ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal proyek, maka Software Engineering (SE) dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah. Meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak dapat didefinisikan se-eksplisit
yang diinginkan, tetapi paling tidak, problem pada kebutuhan sistem di awal proyek lebih ekonomis dalam haluang (lebihmurah), usaha, dan waktu yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada tahap-tahap selanjutnya.
Kekurangan yang utama dari model ini adalah kesulitan dalam mengakomodasi perubahan setelah proses dijalani. Fase sebelumnya harus lengkap dan selesai sebelum mengerjakan fase berikutnya.
Masalah dengan waterfall :
1. Perubahan sulit dilakukan karena sifatnya yang kaku.
2. Karena sifat kakunya, model ini cocok ketika kebutuhan dikumpulkan secara lengkap sehingga perubahan bisa ditekan sekecil mungkin. Tapi pada kenyataannya jarang sekali konsumen/pengguna yang biasa memberikan kebutuhan secara lengkap, perubahan kebutuhan adalah sesuatu yang wajar terjadi.
3. Waterfall pada umumnya digunakan untuk rekayasa sistem yang besar yaitu dengan proyek yang dikerjakan di beberapa tempat berbeda, dan dibagi menjadi beberapa bagian sub-proyek.
SELAMAT DATANG DIBLOG RUMAH ARTIKELKU